Suku Nias

Nias
Tari Perang diperagakan di halaman tengah pedesaan tradisional
Jumlah populasi
1.041.925 (2010)[1]
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesia
Sumatera Utara911.820[1]
Riau71.537[1]
Sumatera Barat18.239[1]
Bahasa
Bahasa Nias dan bahasa Indonesia juga digunakan.
Agama
Kristen (Protestan mayoritas, Katolik), Islam, Fanömba adu
Kelompok etnik terkait
Haloban, Mentawai, Devayan, Batak, Sigulai, Lekon

Suku Nias adalah kelompok etnik yang berasal dari Pulau Nias. Mereka menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono berarti anak/keturunan; Niha = manusia) dan Pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö berarti tanah). Hukum adat tradisional Nias secara umum disebut fondrakö. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik, dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.[2]

Asal-usul

Mitologi

Tari Perang

Berbagai mitos dalam hoho menceritakan kedatangan suku Nias ke pulau. Sebuah hoho mengatakan bahwa orang Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora'a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama Teteholi Ana'a. Kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 putra yang disuruh keluar dari Teteholi Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.[3] Mitos lainnya, Inada Sirici menurunkan 6 orang anak ke Pulau Nias dan menjadi leluhur.[4] Masih terdapat beberapa versi lain tentang kehadiran manusia di Nias.

Penelitian Arkeologi

Penelitian arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999. Penelitian ini menemukan Pulau Nias telah dihuni sejak 12.000 tahun yang lalu oleh imigran dari daratan Asia, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau. Budaya Hoabinh di Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias menimbulkan dugaan imigrasi penduduk dari Vietnam.[5]

Pada 2013, penelitian genetika oleh mahasiswa doktoral Departemen Biologi Molekuler Forensik Erasmus MC menyimpulkan bahwa masyarakat Nias berasal dari rumpun bangsa Austronesia. Mereka diperkirakan datang dari Taiwan melalui jalur Filipina 4.000-5.000 tahun lalu.[6]

Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam genetika orang Nias saat ini tidak ada lagi jejak dari masyarakat Nias kuno yang sisa peninggalannya ditemukan di Gua Tögi Ndrawa. Penelitian arkeologi terhadap alat-alat batu yang ditemukan menunjukkan bahwa manusia yang menempati gua tersebut berasal dari masa 12.000 tahun lalu.[7][8]

Sistem kekeluargaan

Suku Nias menerapkan sistem mado mengikuti garis ayah (patrilineal). Mado-mado umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada.

Sebaran di Indonesia

Fahombo, tradisi khas Nias
Rumah tradisional Nias di Taman Mini Indonesia Indah.

Sebagian besar orang berada di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Pulau Nias. Pulau Nias terbagi menjadi lima wilayah administrasi, yakni 4 kabupaten dan 1 kota. Jumlah orang Nias cukup signifikan di Provinsi Riau. Tahun 2010, jumlah orang Nias di Indonesia sebanyak 1.041.925 jiwa (0,44%) dari 236.728.379 jiwa penduduk.[1]

Berikut ini adalah sebaran orang Nias di Indonesia berdasarkan data resmi pemerintah melalui Sensus Penduduk Indonesia 2010, menurut provinsi:[1]

No Provinsi Jumlah 2010 %
1 Sumatera Utara 911.820 87,51%
2 Riau 71.537 6,87%
3 Sumatera Barat 18.239 1,75%
4 Aceh 9.366 0,90%
5 Jawa Barat 7.925 0,76%
6 Kepulauan Riau 4.676 0,45%
6 DKI Jakarta 4.572 0,44%
6 Jambi 3.574 0,34%
6 Provinsi lain 10.217 0,98%
Indonesia 1.041.925 100%

Bahasa

Bahasa Nias adalah bahasa yang dituturkan oleh orang Nias. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Sumatera Barat Laut–kepulauan Penghalang dan berhubungan dengan bahasa Batak dan Mentawai. Pada tahun 2000, penuturnya berjumlah sekitar 770.000 orang. Bahasa Nias terdiri atas tiga dialek.

Dialek

Umumnya bahasa Nias dianggap memiliki tiga dialek. Dialek utara dituturkan di daerah Gunungsitoli, Alasa dan Lahewa. Dialek selatan dituturkan di Nias Selatan. Sementara itu, dialek tengah dituturkan di Nias Barat, khususnya di daerah Sirombu dan Mandrehe. Sementara itu, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatera Utara 1977/1978 membagi bahasa Nias ke lima dialek. Dialek utara dituturkan di Alasa dan Lahewa; dialek Gunungsitoli; dialek barat di Mandrehe, Sirombu, Kepulauan Hinako; dialek tengah di Gido, Idano Gawo, Gomo, Lahusa; dan dialek selatan di Telukdalam, Pulau Tello, dan Kepulauan Batu. Tingkat kemiripan antara dialek ini mencapai 80%. Bahasa Nias juga sebagai bahasa resmi di Nias.

Alfabet

Abjad dalam bahasa Nias berbeda dengan abjad dalam bahasa Indonesia, di mana ada yang dikurangi (tidak dipakai) dari abjad bahasa Indonesia dan ada yang ditambahkan abjad unik (karakter khusus) dalam bahasa Nias yang pengucapannya tidak terdapat di dalam abjad bahasa Indonesia. Abjad Bahasa Nias huruf besar dan huruf kecil sebagai berikut:

Aa, Bb, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Öö, Rr, Ss, Tt, Uu, Ww, Ŵŵ, Yy, Zz

Kosakata

Beberapa kosakata bahasa Nias dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia dapat dilihat di Daftar Swadesh bahasa Nias.

Agama

Sebagian besar orang Nias adalah pemeluk agama Kristen Protestan. sedangkan yang lainnya beragama Islam, Katolik, Buddha dan Fanömba adu. setidaknya menurut kenyataan sekitar tahun 1967. Sistem kepercayaan yang disebut terakhir ini adalah nama yang diberikan oleh pihak luar. yang merupakan sistem kepercayaan yang berasal dari leluhur mereka. Mereka menyebut Molehe Adu, yaitu pemujaan roh leluhur. Untuk itu mereka membuat patung-patung kayu (adu) yang ditempati oleh roh leluhur.

Dalam sistem kepercayaan ini dikenal beberapa dewa. Yang terpenting ada lah Lowalangi, yang dianggap raja segala dewa dari dunia atas atau sang pencipta. Lature Danö adalah raja dewa-dewa dunia bawah da saudara tua Lowalangi tadi. Silewe Nasarata adalah pelindung dari para pemuka agama dan merupakan isteri dari Lowalangi; dan sumber lain menyebutkan sebagai penghubung dewa dunia atas dan dewa dunia bawah, serta sebagai penghubung antara kaum dewa dan umat manusia. Sebenarnya bagi orang Nias Selatan nama Lowalangi, yang biasa di sebut Lowalani, diperkenalkan oleh misionaris Jerman . Orang Nias Selatan dulu mengenal nama Ida Samihara Luo sebagai pencipta dewa dan manusia. Sang pencipta ini tidak mempunyai realitas, namun dari padanya timbul dua anak kembar yang kemudian anak kembar ini kawin dan mengembang biakkan dewa dan manusia.[9]

Marga

Budaya

Makanan

  • Gaolo : Hasil parutan dari pada "ubi kayu" dan di aduk dengan tambahan air bersih secukupnya, kemudian dimasak menggunakan periuk secara sederhana, dan dimakan dengan cara mencelupkan ke air cabe yang sudah disediakan.
  • Gowi Nihandro (Gowi Nitutu ; Ubi tumbuk)
  • Harinake (daging babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecil-kecil)
  • Godo-godo (ubi / singkong yang diparut, dibentuk bulat-bulat kemudian direbus setelah matang di taburi dengan kelapa yang sudah di parut)
  • Köfö-köfö(daging ikan yang dihancurkan, dibentuk bulat dan dijemur/dikeringkan/diasap)
  • Ni'owuru (daging babi yang sengaja diasinkan agar bisa bertahan lama)
  • Rakigae (pisang goreng)
  • Tamböyö (ketupat)
  • Löma (beras ketan yang dimasak dengan menggunakan buku bambu)
  • Gae nibogö (pisang bakar)
  • Kazimone (terbuat dari sagu)
  • Wawayasö (nasi pulut)
  • Gulo-Gulo Farö (manisan dari hasil sulingan santan kelapa)
  • Bato (daging kepiting yang dipadatkan dalam bentuk bulat agar dapat bertahan lama; terdapat di Kepulauan Hinako)
  • Nami (telur kepiting dapat berupa nami segar atau yang telah diasinkan agar awet, dapat bertahan hingga berbulan-bulan tergantung kadar garam yang ditambahkan)

Peralatan Rumah Tangga

  • Bowoa tanö - periuk dari tanah liat, alat masak tradisional
  • Figa : Piring
  • Figa Lae - daun pisang yang dipakai untuk menjadi alas makanan
  • Halu (alat menumbuk padi) - dfsf
  • Lösu - lesung
  • Gala - dari kayu seperti talam
  • Sole mbanio - tempat minum dari tempurung
  • Katidi - anyaman dari bambu
  • Niru (Alat untuk menapik beras untuk memisahkan dedak)
  • Haru - sendok nasi
  • Famofu - alat niup api untuk memasak
  • Fogao Banio (alat pemarut kelapa)
  • Sendo : Sendok
  • Tuhi-Tuhi : Tungku Api Masak
  • Kawali : Kuali

Minuman

  • Tuo nifarö (tuak) adalah minuman yang berasal dari air sadapan pohon nira (dalam bahasa Nias "Pohon Nira" = "töla nakhe" dan pohon kelapa (dalam bahasa Nias "Pohon Kelapa" = "töla nohi") yang telah diolah dengan cara penyulingan. Umumnya Tuo nifarö mempunyai beberapa tingkatan (bisa sampai 3 (tiga) tingkatan kadar alkohol). Dimana Tuo nifarö No. 1 bisa mencapai kadar alkohol 43%.
  • Tuo mbanua / Sataha (minuman tuak mentah yang berasal dari air sadapan pohon kelapa atau pohon nira yang telah diberi 'laru' berupa akar-akar tumbuhan tertentu untuk memberikan kadar alkohol)
Fahombo (Lompat Batu)
Acara Tradisional Nias
  • Tome, Dome : Tamu Undangan
  • Sowatö : Tuan Rumah
  • Fahombo [10] (Lompat Batu)
  • Fataele/Foluaya] (Tari Perang)
  • Maena (Tari berkelompok)
  • Tari Moyo (Tari Elang)
  • Fangowai (Tari sekapur sirih/penyambutan tamu)
  • Fame Ono nihalö (Pernikahan)
  • Faelöwa : Acara Pernikahan
  • Mangowalu : Menikah
  • Manunö : Bernyanyi
  • Marafule : Pengantin Laki-Laki
  • Ono Nihalö : Pengantin Perempuan
  • Ama Matua : Bapak Mertua
  • Ina Matua : Ibu Mertua
  • Sibaya : Paman
  • Omo Hada : Rumah Adat
  • Fame'e Töi Nono Nihalö (Pemberian nama bagi perempuan yang sudah menikah)
  • Fasösö Lewuö (Menggunakan adu bambu untuk menguji kekuatan pemuda Nias)

Tokoh

  1. Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D.

Galeri

  • Pejuang Nias
    Pejuang Nias
  • Omo Sebua, rumah tradisional masyarakat Nias
    Omo Sebua, rumah tradisional masyarakat Nias
  • Pengantin Nias
    Pengantin Nias
  • Patung leluhur Nias
    Patung leluhur Nias
  • Sekelompok pemburu kepala Nias menyerah kepada Belanda
    Sekelompok pemburu kepala Nias menyerah kepada Belanda
  • Keluarga Nias
    Keluarga Nias
  • Tempat persembahan Nias
    Tempat persembahan Nias
  • Baju zirah Nias
    Baju zirah Nias
  • Masyarakat Nias memindahkan sebuah megalit ke kawasan pembangunan
    Masyarakat Nias memindahkan sebuah megalit ke kawasan pembangunan

Referensi

  1. ^ a b c d e f "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 13 Februari 2022. 
  2. ^ Na’im, Akhsan; Syaputra, Hendry (2010). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. hlm. 9. ISBN 978-979-064-417-5.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Wiradnyana, Ketut, 1966- (2010). Legitimasi kekuasaan pada budaya Nias : paduan penelitian arkeologi dan antropologi (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-763-2. OCLC 682905651. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  4. ^ "Orang Nias". Museum Pusaka Nias. Diakses tanggal 2020-06-06. 
  5. ^ "Nias | Encyclopedia.com". www.encyclopedia.com. Diakses tanggal 2020-06-06. 
  6. ^ van Oven, Mannis; Hämmerle, Johannes M.; van Schoor, Marja; Kushnick, Geoff; Pennekamp, Petra; Zega, Idaman; Lao, Oscar; Brown, Lea; Kennerknecht, Ingo (2011-04-01). "Unexpected Island Effects at an Extreme: Reduced Y Chromosome and Mitochondrial DNA Diversity in Nias". Molecular Biology and Evolution (dalam bahasa Inggris). 28 (4): 1349–1361. doi:10.1093/molbev/msq300. ISSN 0737-4038. 
  7. ^ Yunan (ed.). "Asal-usul Orang Nias Ditemukan". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-06-06. 
  8. ^ Tidak Ada Kepentingan Komersial dan Tidak Ada Hak Paten Yang Akan Diajukan
  9. ^ Melalatoa, Junus (1995). Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia. CV. EKA PUTRA. hlm. 637.
  10. ^ Hombo Batu[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

  • Museum Pusaka Nias

Daftar pustaka

  • Peter S. Bellwood (1979), Man's conquest of the Pacific: the prehistory of Southeast Asia and Oceania, Oxford University Press, ISBN 978-0-19-520103-1.
  • l
  • b
  • s
  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Sumatra
Batak
Melayu
Minangkabau
Melayu Bukit Barisan Selatan
Melayu Aborigin
Lampung
Kepulauan Barat Sumatera
Lain-lain
Tionghoa
  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Jawa

Baduy Banten Bawean Betawi Ciptagelar Cirebon Peranakan Javindo • Jawa Kalang Kangean Madura Melayu Osing Sunda Tengger

  • l
  • b
  • s

Abui Adang • Adonara • Alor Amarasi • Anakalangu • Atoni Bali Bilba • Bima Blagar Boti Bunak Dela-Oenale • Dengka • Dhao Ende Hamap • Helong Ile Ape • Kabola • Kafoa • Kamang • Kambera • Kedang • Kelon • Kemak Ke'o • Kepo' • Kodi Komodo Kui • Kula • Lamaholot Lamalera Lamatuka • Lamboya Lamma Laura • Lembata Barat • Lembata Selatan • Levuka • Lewo Eleng • Lewotobi • Lio Lole • Melayu Loloan Kupang Larantuka • Mamboru • Manggarai Nage Nedebang • Ngada Ngada Timur • Palue • Rajong • Rembong • Retta • Ringgou • Riung • Rongga Sabu Sasak Sawila • Sika So'a • Sumba Sumbawa Tambora Tereweng • Termanu • Tetun Tewa • Tii • Uab Meto • Wae Rana • Wanukaka • Wejewa • Wersing

  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Kalimantan *

Abal Agabag Ampanang • Aoheng Bahau Bakati' • Bekati' Rara • Bekati' Sara • Bakumpai Banjar Basap • Bawo Benyadu' Bentian Benuaq Berau Bidayuh (Biatah • Bukar-Sadong) • Bolongan • Bukit (Pitap) • Bukitan Burusu Dayak Dusun (DeyahMalangWitu) • Embaloh • Iban (MualangSeberuang) • Jangkang • Kanayatn Kayan (Busang • Mahakam • Sungai Kayan • Mendalam • Wahau) • Kebahan Kelabit Kembayan • Keninjal • Kenyah (Kelinyau • Wahau • Lebu' Kulit) • Kohin • Krio Kutai (Kota Bangun • Tenggarong) • Lawangan Lengilu Lun Bawang Ma'anyan Mali Mayau • Melayu Modang • Ngaju (BarangasKatingan) • Okolod • Ot Danum (Limbai) • Paku • Pasir Pesaguan Punan (Aput • BukatHovonganKereho • Merah • Merap • Tubu) • Putoh • Ribun • Sa'ban • Sambas Sanjau Basap • Sanggau Segai • Selungai Murut • Semandang • Sembakung Murut • Siang Murung Tagal Murut • Taman • Tausug Tawoyan • Tidung Tunjung Uma' Lasan • Uma' Lung • Wehea

  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Sulawesi

Andio • Aralle-Tabulahan • Bada Bahonsuai • Bajau Balaesang Balantak Bambam • Banggai Bantik Baras • Batui • Behoa Bentong Bintauna • Boano Bobongko • Bolango Bonerate Budong-Budong • Bugis Bungku Buol Busoa • Buton Campalagian • Cia-Cia • Dakka • Dampelas Dondo Duri Enrekang • Gorontalo Kaidipang • Kaili (Kaili Da'a • Kaili Ledo • Kaili Unde) • Kaimbulawa • Kalao • Kalumpang Kamaru • Kioko • Kodeoha • Konjo Pegunungan Konjo Pesisir Koroni • Kulisusu Kumbewaha • Laiyolo • Lasalimu Lauje Lemolang Liabuku • Lindu Lolak • Luwu • Maiwa • Makassar Manado • Malimpung • Mamasa Mamuju • Mandar Melayu Minahasa Moma • Mongondow Mori (Mori Atas • Mori Bawah) • Moronene Muna Napu Onda'e Padoe Pamona Panasuan • Pancana • Pannei • Pebato Pendau • Polahi Ponosakan • Rahambuu • Rampi Ratahan Saluan Sangir Sarudu • Sedoa • Seko Padang • Seko Tengah • Selayar Suwawa Taje • Tajio Talaud Taloki • Talondo' • Toala' • Tolaki Tomadino • Tombelala • Tombulu Tomini Tondano • Tonsawang • Tonsea • Tontemboan Topoiyo • Toraja Totoli Tukang Besi Selatan • Tukang Besi Utara • Ulumanda' • Uma • Wana Waru • Wawonii Wolio Wotu

  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Kepulauan Maluku

Alfur Alune Amahai Ambelau Ambon Aputai • Asilulu • Babar Tenggara • Babar Utara • Bacan Banda Barakai • Bati • Batuley • Benggoi • Boano Bobot • Buli Buru Dai Damar Barat • Damar Timur • Dawera-Daweloor • Dobel • Elpaputih • Emplawas • Fordata • Galela • Gamkonora • Gane Gebe • Geser-Gorom • Gorap • Haruku • Hitu Horuru • Hoti • Huaulu • Hukumina • Hulung • Ibu • Ili'uun • Imroing • Kadai • Kaibobo • Kamarian • Kao Karey Kayeli Kei Kisar • Koba • Kola Kompane • Kur Laba • Laha Larike-Wakasihu • Latu • Leti • Liana-Seti • Lisabata-Nuniali • Lisela • Lola • Loloda • Lorang • Loun • Luang • Luhu • Maba Makian Barat • Makian Timur • Mangole Manipa Manombai • Manusela Mariri • Masela Barat • Masela Tengah • Masela Timur • Masiwang • Modole Moksela • Naka'ela • Nila • Nuaulu (Naulu Selatan • Naulu Utara) • Nusa Laut • Oirata • Pagu • Palumata • Patani • Paulohi • Perai • Piru • Roma • Sahu Salas • Saleman • Saparua • Sawai • Seit-Kaitetu • Selaru • Seluwasan • Sepa • Serili • Serua • Sula Tabaru Taliabu • Talur • Tarangan Barat • Tarangan Timur • Tela-Masbuar • Teluti • Teor • Ternate Ternateño1 Te'un • Tidore Tobelo Tugun • Togutil Tulehu • Ujir • Waioli • Watubela • Wemale (Selatan • Utara) • Yalahatan • Yamdena

  • l
  • b
  • s
Suku bangsa di Papua *

Abinomn 3 Abun 3 Aghu Airoran • Ambai Amungme Anasi • Ansus Arandai Arfak Arguni As • Asmat (Asmat Pantai Kasuari • Asmat Tengah • Asmat Utara • Asmat Yaosakor) • Atohwaim • Auye • Awbono • Awera • Awyi Awyu Asue • Awyu Tengah • Awyu Edera • Awyu Jair • Awyu Utara • Awyu Selatan • Bagusa • Baham Barapasi • Bauzi Bayono • Bedoanas Beneraf • Berik Betaf • Biak Biga • Biritai • Bonggo • Burate • Burmeso • Burumakok • Buruwai Busami Citak Citak Tamnim • Dabe • Damal Dani (Dani Lembah Bawah • Dani Lembah Tengah • Dani Lembah Atas • Dani Barat) • Dao • Dem Demisa • Dera Diebroud • Dineor • Diuwe • Doutai • Duriankere • Dusner • Duvle • Edopi • Eipomek Ekari Elseng 3 Emem • Empur Eritai • Erokwanas • Fayu Fedan • Foau • Gresi • Hatam 3 Hupla Iau Iha Iha Pijin 4 Irarutu Iresim • Isirawa • Itik • Iwur • Jofotek-Bromnya • Kaburi • Kais Kaiy • Kalabra • Kamberau • Kamoro Kanum Bädi • Kanum Ngkâlmpw • Kanum Smärky • Kanum Sota • Kapauri • Kaptiau • Karas • Karon Dori • Kaure • Kauwera • Kawe Kayagar • Kayupulau • Kehu 5 Keijar • Kemberano • Kembra 5 Kemtuik • Ketengban Ketum • Kimaghima • Kimki • Kimyal Kirikiri • Kofei • Kokoda Kombai Komyandaret • Konda • Koneraw • Kopkaka • Korowai Korupun-Sela • Kosare • Kowiai • Kuri • Kurudu Kwer • Kwerba • Kwerba Mamberamo • Kwerisa • Kwesten • Kwinsu • Legenyem • Lepki 5 Liki • Maden Mai Brat • Mairasi • Maklew • Mander Mandobo Atas • Mandobo Bawah • Manem • Manikion • Mapia • Marau • Marind Marind Bian • Masimasi • Massep 3 Matbat Mawes • Ma'ya Mekwei • Meoswar • Mer • Meyah Mlap • Mo • Moi Molof 5 Mombum • Momina • Momuna • Moni Mor • Mor • Morai • Morori Moskona • Mpur 3 Munggui • Murkim 5 Muyu Utara • Muyu Selatan • Nafri • Nakai • Nacla • Namla 5 Narau • Ndom • Nduga • Ngalum Nggem • Nimboran • Ninggerum • Nipsan • Nisa • Obokuitai • Onin • Onin Pijin 4 Ormu • Orya • Papasena • Papuma • Pom • Puragi • Rasawa • Riantana • Roon Samarokena • Saponi • Sauri • Sause • Saweru • Sawi Seget • Sekar • Semimi • Sempan Sentani Serui-Laut • Sikaritai • Silimo • Skou • Sobei • Sowanda • Sowari • Suabo • Sunum • Tabla • Taikat • Tamagario • Tanahmerah • Tandia • Tangko • Tarpia • Tause • Tebi • Tefaro • Tehit Tobati Tofanma 5 Towei • Trimuris • Tsaukambo • Tunggare • Una • Uruangnirin • Usku 5 Viid • Vitou • Wabo • Waigeo • Walak Wambon Wandamen • Wanggom • Wano Warembori • Wares • Waris • Waritai • Warkay-Bipim • Waropen Wauyai Woi • Wolai Woria • Yahadian • Yale Kosarek • Yali Angguruk • Yali Ninia • Yali Lembah • Yaqay • Yarsun • Yaur Yawa • Yei • Yelmek • Yeretuar • Yetfa • Yoke • Zorop

  • l
  • b
  • s
Suku bangsa lain

Belanda Hitam Arab-Indonesia India-Indonesia Jepang Indonesia Korea-Indonesia Filipina-Indonesia • Yahudi-Indonesia Pakistan-Indonesia Eropa-Indonesia (Orang IndoJerman-IndonesiaPortugis-IndonesiaArmenia-Indonesia • Australia-Indonesia • Bule Depok) • Timor Leste-Indonesia • Mardijkers Orang Koja • Tionghoa-Indonesia (Orang PeranakanCina Benteng) • Orang Lamno • Larantuqueiros

Lihat pula: Pribumi-Nusantara
*Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.
Ikon rintisan

Artikel bertopik Nias ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s