Museum Taman Prasasti

Bagian depan Museum Taman Prasasti

Museum Taman Prasasti atau Museum Prasasti adalah sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang berada di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 provinsi di Indonesia, beserta koleksi kereta jenazah antik. Museum seluas 1,2 ha ini merupakan museum terbuka yang menampilkan karya seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan yang menyatu.

Sejarah

Pekuburan orang Eropa di Tanah Abang (litografi oleh Josias Cornelis Rappard, 1881-1889)

Semula Museum Taman Prasasti yang terletak di Jl. Tanah Abang I ini adalah pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober seluas 5,5 ha dan dibangun tahun 1795[1] untuk menggantikan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang Museum Wayang, yang sudah penuh. Makam baru ini menyimpan koleksi nisan dari tahun sebelumnya karena sebagian besar dipindahkan dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada awal abad 19. Nisan yang dipindahkan ini ditandai dengan tulisan HK, Hollandsche Kerk. walnya didedikasikan sebagai pemakaman khusus bagi orang asing di Batavia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Pemakaman ini, yang dikenal dengan nama Kebon Jahe Kober, diresmikan pada tanggal 28 September 1975

Pemakaman ini resmi dibuka pada tanggal 28 September 1797, terletak di Jalan Kerkhoflaan dan memiliki luas total 5,9 hektar, tetapi orang sudah mulai dimakamkan di sini sejak tahun 1795.[2] Ketika memasuki pemakaman, pengunjung mendapat kesempatan langka untuk melihat bagian dari penduduk sejarah Jakarta yang telah lama dari abad ke-18. Pemakaman ini dibangun untuk menampung jumlah kematian yang meningkat akibat wabah penyakit di Batavia. Karena wabah ini, area pemakaman Gereja Belanda Baru (Nieuwe Hollandsche Kerk Belanda, sekarang Museum Wayang), Binnenkerk (Gereja Portugis dalam kota), dan Gereja Sion (Gereja Portugis luar kota) penuh. Saat itu, kota Batavia, yang kini dikenal sebagai Jakarta, mengalami masa yang padat dan tidak sehat, menyebabkan wabah penyakit menyerang banyak warganya. Akibatnya, proses kematian menjadi cepat dan area pemakaman di halaman gereja tidak cukup untuk menampung jumlah makam yang terus bertambah.[3]

Karena itu, beberapa batu nisan dari pemakaman-pemakaman ini dipindahkan ke pemakaman Kebon Jahe Kober.[1] Pemerintah kota kemudian mencari lokasi baru di luar kota, ke arah selatan, untuk mengatasi masalah tersebut. Lokasi pemakaman Kebon Jahe dipilih karena strategis, berdekatan dengan sungai Krukut. Sungai ini dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk membawa jenazah dan keluarga pengantar menggunakan perahu dari pusat kota menuju Kebon Jahe.[3]

Pemakaman ini awalnya ditujukan untuk pegawai Belanda atau bagi orang-orang yang disetarakan dengan orang Belanda, dan hal ini berlanjut selama pemerintahan VOC, bahkan setelah kedaulatan Indonesia berpindah tangan dari Belanda ke Jepang. Seiring berjalannya waktu, Kebon Jahe Kober menjadi pemakaman yang dianggap bergengsi karena banyak tokoh terkemuka, seperti pejabat penting, pelaku sejarah, dan selebritas pada masanya, dimakamkan di sana. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, taman ini digunakan sebagai pemakaman Kristen. Dalam dua tahun pertama, taman ini dikelola oleh Yayasan Verberg dan selama dua puluh tahun berikutnya dikelola oleh Yayasan Palang Hitam.[3]

Dari tahun 1967 hingga 1975, pemakaman ini dikelola oleh lembaga pemakaman Jakarta. Pada tahun 1975, pemakaman ini ditutup untuk pembangunan kantor walikota Jakarta Pusat. Atas permintaan pemerintah setempat, beberapa jenazah dipindahkan oleh keluarga sedangkan yang lain dibawa ke pemakaman Tanah Kusir di Jakarta Selatan. Banyak batu nisan, patung, dan arca yang dipindahkan dan rusak selama pembangunan kantor tersebut, dan sekarang hanya 32 batu nisan yang tetap berada di posisi aslinya. Ukuran pemakaman juga berkurang dari lahan aslinya yang berukuran 5,9 hektar menjadi 1,3 hektar. Hanya 1.372 dari sekitar 4.200 batu nisan yang dipilih untuk tetap dipertahankan di pemakaman. Pemakaman ini secara resmi diresmikan sebagai Museum Taman Prasasti pada tanggal 9 Juli 1977 oleh Ali Sadikin, mantan gubernur Jakarta. Sejak tahun 2003, museum ini dikelola oleh manajemen Museum Sejarah Jakarta.

Pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober dijadikan museum dan dibuka untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu. Karena perkembangan kota, luas museum ini kini menyusut tinggal hanya 1,3 ha saja.

Koleksi

Tanda HK disertai nomor merupakan petunjuk beberapa nisan yang merupakan pindahan dari pemakaman Gereja Belanda di Kota Tua (sekarang Museum Wayang)

Di museum ini dihimpun berbagai prasasti dari zaman Belanda dan sebelumnya serta makam beberapa tokoh Belanda, Inggris dan Indonesia atau Hindia Belanda seperti:

  • A.V. Michiels (tokoh militer Belanda pada perang Buleleng)
  • Dr. H.F. Roll (Pendiri STOVIA atau Sekolah Kedokteran pada zaman pendudukan Belanda)
  • J.H.R. Kohler (tokoh militer Belanda pada perang Aceh)
  • Replika prasasti pecah kulit Everbeld
  • Olivia Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles, mantan Gubernur Hindia Belanda dan Singapura)
  • Kapitan Jas, makamnya diyakini sebagian orang dapat memberikan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan.
  • Miss Riboet, tokoh opera pada tahun 1930-an
  • Soe Hok Gie, aktivis pergerakan mahasiswa pada tahun 1960-an
  • Uskup Agung Jakarta

Galeri

  • Monumen bewarna hijau di Taman Prasasti. Monumen ini merupakan Nisan Mayor Jenderal J.J Perie
    Monumen bewarna hijau di Taman Prasasti. Monumen ini merupakan Nisan Mayor Jenderal J.J Perie

Lihat pula

Rujukan

  • Buku petunjuk pariwisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, DKI.
  • Historical Sites of Jakarta. A Heuken SJ. Penerbit Cipta Loka Caraka. Jakarta: 2007
  • l
  • b
  • s
Topik mengenai Batavia
Daerah
Duizendeilanden
Benedenstad
Bovenstad
Ommelanden
Lambang Kota Batavia
Lambang Kota Batavia
Jalan

Molenvliet Oost · Molenvliet West · De Groote Postweg · Rijswijk · Noordwijk · Princen Laan · Sluisburg Straat · Nieuwpoort Straat · Parapattan Straat · Nassau Boulevard · Van Heutsz Boulevard · Orange Boulevard · Oude Tamarinde Laan · Jacatraweg · Koningsplein Straat · Landhuisweg · JP Coenweg · Mampangweg · Nieuwe Vliegveldlaan · Senenweg · Rijswrjkstraat · Kemajoranweg · Matramanweg · Drukkerijweg · Bacharachtsgracht · Passerstraat

Taman
Tim Sepak Bola
Bangunan
Pelabuhan
Stasiun Kereta Api
Halte Trem
  • Pasar Ikan
  • Amsterdamse Port
  • Batavia
  • Asemka
  • Djembatan Lima
  • Glodok
  • Tangki
  • Prinsenlaan
  • Pisangbatoe
  • Kali Groot
  • Goenoeng Sahari
  • Sawah Besaar
  • Pintoe Besi
  • Harmonie
  • Koningsplein Noordwest
  • Rijswijk
  • Noordwijk
  • Schouwburg
  • Departement van Marine
  • Kebondjahe
  • Fromberg Park
  • Waterlooplein
  • Koningsplein
  • Stoviaweg
  • Pasar Senen
Bandara
Tempat Pemerintahan
Rumah Besar
Penjara
Kastel/Benteng/Bastion
  • De Amsterdamse Poort
  • Oude Utrechtse Poort
  • Kasteel Batavia
  • Westzijdsche Pakhuizen
  • Oostzijdsche Pakhuizen
  • Waterkasteel
  • Bastion Amsterdam
  • Bastion Buren
  • Bastion Cuylenburg
  • Bastion Groningen
  • Bastion Grimbergen
  • Bastion Diest
  • Bastion Oranje
  • Bastion Enkhuizen
  • Bastion Overrijsel
  • Bastion Friesland
  • Bastion Gelderland
  • Bastion Hollandia
  • Bastion Vierkant
  • Bastion Zeeburg
  • Bastion Zeeland
  • Bastion Middelburg
  • Bastion Utrecht
  • Bastion Nassau
  • Bastion Rotterdam
  • Fort Anké
  • Fort Noordwijk
  • Fort Rijswijk
  • Fort Ancol
  • Fort Zouteland
  • Fort Jacatra
  • Fort Jacarta Buiten Batavia
  • Fort Meester Cornelis
  • Fort Prins Frederik Hendrik
  • Defensielijn Van Den Bosch
  • Defensielijn Van Den Bosch
  • Defensielijn Van Den Bosch
  • Fort Vijfhoek
Tempat Ibadah
Tempat Hiburan
Rumah Sakit
Kantor Pos
dan Kantor Telegraf
Kantor Telepon
  • Menteng
  • Koningsplein
Hotel
Museum
Lapangan Bola
Pasar
Mercusuar
Lain-Lain
Perusahaan Layanan
Masyarakat
Bank

De Javasche Bank · Postspaarbank · De Chartered Bank

Sarana Pendidikan
Taman
Pemakaman Umum
Transportasi
Daftar bangunan dan struktur kolonial di Jakarta
  • l
  • b
  • s
Jakarta Pusat
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarta Utara

Museum Bahari · Museum Laut Ancol

Kepulauan Seribu
  • l
  • b
  • s
Kepulauan Seribu
Jakarta Barat
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Jakarat Utara

Koordinat: 6°10′18″S 106°49′11″E / 6.17178°S 106.81971°E / -6.17178; 106.81971


Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
  1. ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-17). "6 Museum di Jakarta Pusat". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-05-22. 
  2. ^ Post, The Jakarta. "Dutch cemetery rich with Jakarta history - Wed, September 10, 2008". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-22. 
  3. ^ a b c "Museum Prasasti - Sistem Registrasi Nasional Museum". Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-22.