Liberalisasi borjuis

Sejarah Republik Rakyat
Tiongkok (RRT)
Lambang negara Republik Rakyat Tiongkok
1949–1976
Era Mao
  • Kampanye Tiga-anti dan Lima-anti
  • Kampanye Ratusan Bunga
  • Kampanye Anti-Golongan Kanan
Revolusi Kebudayaan
  • (Lin Biao
  • Geng Empat
  • Insiden Tiananmen)
1976–1989
Restrukturisasi
  • Reformasi Ekonomi
  • Perang Tiongkok-Vietnam
  • Musim semi Beijing
  • Kampanye Membersihkan Polusi Mental
  • Demonstrasi Tiananmen
1989–2002
Bangkitnya kekuatan
Satu negara, dua sistem
  • (Hong Kong
  • Makau)
  • Reunifikasi Tiongkok
2002–sekarang 
Tiongkok sekarang
Sejarah
Generasi kepemimpinan
  • Portal Tiongkok
  • l
  • b
  • s

Liberalisasi borjuis (Hanzi sederhana: 资产阶级自由化; Hanzi tradisional: 資產階級自由化; Pinyin: zīchăn jiējí zìyóuhuà) adalah sebuah istilah yang dipakai oleh Partai Rakyat Tiongkok untuk menyebut demokrasi perwakilan atau budaya populer Barat. Pada akhir 1980an, pemakaian besar pertama istilah tersebut adalah ketika sejumlah kampanye melawan liberalisme borjuis berlangsung sampai awal 1990an. Istilah tersebut sering dipakai dalam politik Tiongkok, dengan Konstitusi Partai Komunis[1] menyatakan bahwa tujuan partai tersebut meliputi "[me]lawan liberalisasi borjuis" sejalan dengan empat prinsip utama. Menurut Partai Komunis Tiongkok, konsep liberalisasi borjuis mula-mula dicetuskan oleh Deng Xiaoping, pemimpin tertinggi Tiongkok saat itu, pada awal 1980an.[2][3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ CPC Constitution, CPC English Website, http://english.cpc.people.com.cn/65732/6758063.html Diarsipkan 2013-05-24 di Wayback Machine.
  2. ^ "邓小平反对资产阶级自由化的思想及当代启示--理论-人民网". theory.people.com.cn. Diakses tanggal 2020-05-04.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ "邓小平:"坚持四项基本原则,任何时候我都没有让过步!"--邓小平纪念网--人民网". cpc.people.com.cn. Diakses tanggal 2020-05-04.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)