Lanskap kecocokan

Visualisasi lanskap kecocokan, di mana suatu makhluk hidup dapat mengambil salah satu dari beberapa jalur mutasi genetik yang memungkinkan menuju "puncak" lanskap.

Lanskap kecocokan adalah konsep dalam biologi evolusioner yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara genotipe dan keberhasilan reproduktif. Dalam konsep ini, diasumsikan bahwa setiap genotipe memiliki laju replikasi yang terdefinisi dengan baik, yang seringkali merujuk kepada kecocokan biologis. Kecocokan biologis ini adalah pemuncak lanskap, karena genotip yang terreplikasi sesuai dengan lajunya, dikatakan sukses secara reproduktif, dapat bertahan dari seleksi alam sehingga memuncaki lanskap. Serangkaian seluruh genotip dan seberapa mirip mereka satu sama lain itulah yang disebut dengan lanskap kecocokan. Genotip yang serupa dikatakan "dekat" atau berkerabat, dan yang sangat berbeda dikatakan "jauh", seperti halnya di area lanskap yang dapat memiliki objek yang saling berdekatan maupun berjauhan. Namun walaupun berjauhan, keduanya bisa berada di "puncaknya" masing-masing.

Ide awal dalam memvisualisasikan kemampuan bertahan hidup suatu makhluk hidup sesuai dengan kecocokan biologisnya dalam suatu lanskap diawali oleh Sewall Wright tahun 1932.[1]

Referensi

  1. ^ Wright, Sewall (1932). "The roles of mutation, inbreeding, crossbreeding, and selection in evolution" (PDF). Proceedings of the Sixth International Congress on Genetics. 1 (8): 355–66. 

Pranala luar

  • Video: Using fitness landscapes to visualize evolution in action
  • BEACON Blog—Evolution 101: Fitness Landscapes
  • Pleiotropy Blog—an interesting discussion of Sergey Gavrilets's contributions
  • Pup Fish Evolution—UC Davis
  • Evolution 101—Shifting Balance Theory (Figure at bottom of page)
  • Superimposing evolutionary trajectories onto fitness landscapes in virtual reality

Bahan bacaan terkait

  • Counterbalance: Evolution as movement through a fitness landscape—an interesting (if flawed) discussion of evolution and fitness landscapes
  • Example of the use of Evolutionary Landscapes in thinking & speaking about evolution
  • Hendrik Richter; Andries P. Engelbrecht (2014). Recent Advances in the Theory and Application of Fitness Landscapes. ISBN 978-3-642-41888-4. 
  • Beerenwinkel, Niko; Pachter, Lior; Sturmfels, Bernd (2007). "Epistasis and Shapes of Fitness Landscapes". Statistica Sinica. 17 (4): 1317–42. arXiv:q-bio.PE/0603034 alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2006q.bio.....3034B. MR 2398598. 
  • Richard Dawkins (1996). Climbing Mount Improbable. ISBN 0-393-03930-7. 
  • Sergey Gavrilets (2004). Fitness landscapes and the origin of species. ISBN 978-0-691-11983-0. 
  • Stuart Kauffman (1995). At Home in the Universe: The Search for Laws of Self-Organization and Complexity. ISBN 978-0-19-511130-9. 
  • Melanie Mitchell (1996). An Introduction to Genetic Algorithms (PDF). ISBN 978-0-262-63185-3. 
  • Langdon, W. B.; Poli, R. (2002). "Chapter 2 Fitness Landscapes". Foundations of Genetic Programming. ISBN 3-540-42451-2. 
  • Stuart Kauffman (1993). The Origins of Order. ISBN 978-0-19-507951-7. 
  • Poelwijk, Frank J; Kiviet, Daniel J; Weinreich, Daniel M; Tans, Sander J (2007). "Empirical fitness landscapes reveal accessible evolutionary paths". Nature. 445 (7126): 383–6. Bibcode:2007Natur.445..383P. doi:10.1038/nature05451. PMID 17251971.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)


  • l
  • b
  • s